Gambar Sampul Bahasa Indonesia · c_BAB 3 KEGIATAN
Bahasa Indonesia · c_BAB 3 KEGIATAN
EuisSulastri, dkk

24/08/2021 13:14:33

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

23

Bab 3 Kegiatan

Gpm doc.

Kegiatan-kegiatan yang diadakan di sekolah akan

menjadi ajang bagi siswa untuk terus berprestasi.

Gpm doc.

Pada bab ini kalian akan belajar merencanakan

kegiatan atau menyusun proposal melalui topik

“Kegiatan”.

Pertama-tama

, kalian akan belajar menulis bera-

gam proposal. Untuk itu, kalian perlu belajar mengenal

unsur-unsur proposal; menulisnya sesuai keperluan;

dan membahasnya dalam kelompok untuk perbaikan.

Kedua

, kalian akan belajar melengkapi karya tulis

dengan daftar pustaka dan catatan kaki. Untuk dapat

melengkapi karya tulis dengan daftar pustaka dan ca-

tatan kaki sesuai pedoman, serta memperbaiki pema-

kaian tanda baca dan ejaan pada tulisan teman kalian,

tentu kalian harus dapat menyusunnya terlebih dahulu.

Ketiga

, kalian akan belajar merangkum isi pembi-

caraan dari suatu wawancara. Awalnya, catat pokok-

pokok pembicaraan, seperti siapa pembicara dan apa

isi bicaranya. Baru kemudian, rumuskan pokok-pokok

tersebut dalam beberapa kalimat. Akhirnya, sampai-

kan kalimat-kalimat itu secara lisan kepada orang lain.

Keempat

, kalian akan belajar menjelaskan tang-

gapan atas topik tertentu dari narasumber. Untuk itu

kalian perlu membuat daftar pertanyaan; memper-

tanggungjawabkannya; menyampaikannya secara je-

las, lantang, dan berbahasa santun; serta merangkum

jawabannya dengan kalimat efektif.

Pada umumnya sebelum kita melakukan suatu

kegiatan, kita harus menyusun rencana kegiatan

terlebih dahulu. Rencana kegiatan itu berisi strategi

pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.

Rencana kegiatan yang disusun itu disebut proposal.

Proposal dapat didefinisikan sebagai rencana kerja

yang disusun secara sistematis dan terinci untuk

suatu kegiatan yang bersifat formal.

3.13.1

3.13.1

3.1

Menyusun

Menyusun

Menyusun

Menyusun

Menyusun

Proposal K

Proposal K

Proposal K

Proposal K

Proposal K

egiatanegiatan

egiatanegiatan

egiatan

Anisa ditugaskan oleh Kepala Sekolah SMA

Negeri 78 menjadi Ketua Panitia Festival Band SMA

se-Jabotabek 2007. Anisa lalu membentuk

kepanitiaan untuk acara tersebut. Pada rapat pertama

dibentuk Proposal. Proposal merupakan rencana

yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. Isi

proposal adalah hal-hal yang berkaitan dengan

kegiatan yang akan dilakukan.

24

Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas XI SMA/MA

Proposal yang dibuat oleh Anisa adalah sebagai berikut.

Proposal Festival Band SMA se-Jabotabek 2007

I.

Latar belakang

Musik itu indah dan menyenangkan. Banyak orang menyukai musik

karena menemukan kepuasan dan kedamaian di dalam musik. Generasi muda

khususnya para pelajar SMA adalah sebagian besar dari kelompok masyarakat

yang menyukai musik. Musik bagi mereka sudah menjadi identitas khusus

yang memiliki kebanggaan tersendiri.

Dalam rangka hari ulang tahun yang ke-25 SMA Negeri 78, OSIS SMA

Negeri 78 akan menyelenggarakan festival band tingkat SMA se-Jabotabek.

Kegiatan ini diselenggarakan untuk menampung dan menyalurkan bakat

serta kemampuan para siswa dalam olah suara yang dipadukan dengan

musik.

II.

Tujuan kegiatan

1.

Menampung dan menyalurkan bakat seni, khususnya di bidang musik

bagi siswa dan siswi SMA se-Jabodetabek.

2.

Meningkatkan kemampuan para peserta dalam mengapresiasikan musik.

3.

Membina kebersamaan para pelajar SMA se-Jabotabek.

III. Tema

“Melalui festival band kita tingkatkan apresiasi musik di kalangan para

pelajar SMA se-Jabotabek.“

IV. Peserta dan pendaftaran

Peserta adalah para pelajar SMA Negeri dan Swasta se-Jabotabek.

Peserta wajib mengisi formulir pendaftaran yang telah disiapkan dengan

ketentuan sebagai berikut:

a.

mengisi formulir pendaftaran seharga Rp 150.000,00 setiap group;

b.

setiap sekolah dapat mengirimkan satu group band; dan

c.

formulir pendaftaran diserahkan kepada panitia paling lambat tanggal

24 Februari 2007.

V.

Tempat pendaftaran

Ruang OSIS SMA 78, Jln. Sejahtera No. 26 Jakarta Pusat. Telp. 021-

465378, Fax.021-123456.

VI. Syarat pendaftaran

Membayar biaya pendaftaran dan menyerahkan formulir yang telah

diisi kepada panitia penyelenggara.

VII. Kategori lagu

1.

Lagu wajib

: I Have A Dream (Westlife)

2.

Lagu pilihan :

She All I Ever Had (Ricky Martin); No Matter What (Boyzone); I Want

It That Way ( Backstreet Boys); Old Before I Die (Robbie Williams);

dan You Needed Me (Boyzone).

VIII. Waktu Pelaksanaan

Technical Meeting

Hari/Tanggal

:

27 Februari 2007

Tempat

:

Aula SMA Negeri 78

Pukul

:

10.00

Lomba

Hari/Tanggal

:

28 Februari 2007

Tempat

:

Aula SMA Negeri 78

Pukul

:

11.30 sampai selesai

1

1. Nama kegiatan (Judul)

Nama kegiatan/judul yang akan

dilaksanakan tercermin dalam

judul proposal.

2. Latar belakang

Latar belakang proposal berisi

pokok-pokok pemikiran dan

alasan perlunya diadakan ke-

giatan tertentu.

3. Tujuan kegiatan

Penyusunan proposal harus

merumuskan tujuan sedemikian

rupa agar target yang akan dica-

pai dan nilai tambah yang diper-

oleh dapat dirasakan oleh pem-

baca proposal. Oleh karena itu,

tujuan harus dijabarkan supaya

tampak manfaatnya.

4. Tema

Tema adalah hal yang mendasari

kegiatan tersebut.

5. Sasaran/peserta

Penyusun proposal harus me-

netapkan secara tegas siapa

yang akan dilibatkan dalam

kegiatan tersebut.

6. Tempat dan waktu kegiatan

Dalam proposal harus dituliskan

secara jelas kapan dan di mana

kegiatan akan dilaksanakan.

7. Kepanitiaan

Penyelenggara atau susunan pa-

nitia harus dicantumkan dalam

proposal dan ditulis secara rinci.

8. Rencana anggaran kegiatan

Penulis proposal harus menyu-

sun anggaran biaya yang logis

dan realistis, serta memperha-

tikan keseimbangan antara pe-

masukan dan pengeluaran.

9. Penutup

Unsur-unsur proposal

25

Bab 3 Kegiatan

Hadiah

Juara I

:

Rp 2.500.000,00; tropi; dan piagam

Juara II

:

Rp 2.000.000,00; tropi; dan piagam

JuaraIII

:

Rp 1.500.000,00; tropi; dan piagam

IX. Kepanitiaan

Penanggung jawab

:

Kep Sek SMA Negeri 78

Ketua

:

Anisa

Wakil ketua

:

Rino Sutanto

Sekretaris

:

Marsel L.

Bendahara

:

Anastasia Widhastuti

Koordinator Acara

:

Mohammad Adisatya

Konsumsi

:

Tuti Adhitama

Dokumentasi

:

Prayitno

Dekorasi

:

Ragil Wulandari

X.

Dewan Juri

1.

Andi Supito (pengamat musik) 2. Siti Susanti (penyanyi) 3. Dodo

Pangaribuan (gitaris)

XI. Anggaran

Pemasukan

Peserta 40 x Rp 150.000,00

Rp 6.000.000,00

Subsidi OSIS

Rp 3.000.000,00

Sumbangan Depdiknas

Rp 1.000.000,00

Sponsor

Rp 3.200.000,00

Rp 13.200.000,00

Pengeluaran

Konsumsi

Rp 1.700.000,00

Sewa Sound sistem

Rp 1.000.000,00

Honor tiga dewan juri

Rp 3.000.000,00

Pembelian hadiah

Rp 6.000.000,00

Dokumentasi

Rp 600.000,00

Dekorasi

Rp 600.000,00

Lain-lain

Rp 300.000,00

Rp 13.200.000,00

XII. Penutup

Kegiatan ini akan berjalan baik dan lancar berkat dukungan dan bantuan

semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Oleh karena itu,

kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, 02 Januari 2007

Mengetahui,

Kepala Sekolah,

Ketua Panitia,

Drs. Ananta

Anisa

2

Bentuklah kelompok, beranggo-

takan 3 sampai 4 siswa!

1. Susunlah sebuah proposal

kegiatan lengkap sehubungan

dengan rencana kegiatan

study

tour

di sekolah Anda! Rencana-

kan setiap hal dalam proposal

dengan saksama!

2. Bacakan proposal yang sudah

dibuat di depan teman-teman

Anda!

3. Mintalah teman-teman Anda

menanggapi proposal tersebut!

Lalu, buat catatan mengenai

tanggapan dan penilaian teman-

temanmu!

4. Perbaiki proposal berdasarkan

penilaian dan tanggapan teman-

teman Anda!

26

Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas XI SMA/MA

3.23.2

3.23.2

3.2

Menyusun K

Menyusun K

Menyusun K

Menyusun K

Menyusun K

arya Tarya T

arya Tarya T

arya T

ulisulis

ulisulis

ulis

Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang

menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik

dan benar. Yang termasuk karangan ilmiah adalah makalah, skripsi,

tesis, disertasi, dan laporan penelitian.

3.2.13.2.1

3.2.13.2.1

3.2.1

KK

KK

K

etentuan Umum

etentuan Umum

etentuan Umum

etentuan Umum

etentuan Umum

Ketentuan umum yang harus diperhatikan dalam pembuatan

karangan ilmiah:

1. Kertas yang digunakan untuk mengetik karangan adalah kertas

HVS berukuran kuarto (21,5 x 28 cm). Untuk kulitnya, digunakan

kertas yang agak tebal.

2. Pengetikan menggunakan huruf tegak dan jelas (misalnya, Times

New Roman) dengan ukuran 12.

3. Menggunakan tinta berwarna hitam.

4. Batas-batas pengetikan:

a. pias atas 4 cm;

b. pias bawah 3 cm;

c. pias kiri 4 cm; dan

d. pias kanan 3 cm.

5. Sistematika karangan ilmiah menggunakan sistematika yang

berlaku secara umum.

3.2.23.2.2

3.2.23.2.2

3.2.2

Sistematika Karya Ilmiah

Sistematika Karya Ilmiah

Sistematika Karya Ilmiah

Sistematika Karya Ilmiah

Sistematika Karya Ilmiah

A. Bagian Pembukaan

1. Kulit Luar/Kover dan Halaman Judul

Contoh:

Yang harus dicantumkan pada kulit luar dan halaman judul

karangan ilmiah adalah sebagai berikut:

a. Judul karangan ilmiah lengkap dengan anak judul (jika ada)

b. Keperluan Penyusunan

c. Nama Penyusun

d. Nama Lembaga Pendidikan

e. Nama Kota

f. Tahun Penyusunan

2. Halaman Pengesahan

Dalam halaman ini dicantumkan nama guru pembimbing, kepala

sekolah, dan tanggal, bulan, tahun persetujuan.

3. Kata Pengantar

Kata pengantar dibuat untuk memberikan gambaran umum

kepada pembaca tentang penulisan karangan ilmiah. Kata

Sistematika Karya Ilmiah

Bagian Pembuka

1. Kulit Luar/Kover

2. Halaman Judul

3. Halaman Pengesahan

4. Kata Pengantar

5. Daftar Tabel

6. Daftar Grafik, Bagan,

atau Skema

7. Daftar Singkatan/Lam-

bang

1. Bab Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Ma-

salah

1.2 Rumusan masalah

1.3 Tujuan

1.4 Ruang Lingkup

1.5 Landasan Teori

1.6 Hipotesis

1.7 Sumber data

1.8 Metode dan teknik

1.9 Sistematika Penulisan

2. Bab Analisis/Bab Pemba-

hasan

3. Bab Kesimpulan dan Saran

Bagian Inti Karangan

B

A

27

Bab 3 Kegiatan

pengantar hendaknya singkat tapi jelas. Yang dicantumkan dalam

kata pengantar adalah (1) puji syukur kepada Tuhan, (2)

keterangan dalam rangka apa karya dibuat, (3) kesulitan/

hambatan yang dihadapi, (4) ucapan terima kasih kepada pihak

yang membantu tersusunnya karangan ilmiah, (5) harapan

penulis, (6) tempat, tanggal, tahun, dan nama penyusun

karangan ilmiah.

4. Daftar Tabel

Tajuk Daftar Tabel dituliskan dengan huruf kapital semua dan

terletak di tengah.

5. Daftar Grafik, Bagan, atau Skema

Pada dasarnya penulisannya hampir sama seperti penulisan

Daftar Tabel.

6. Daftar Singkatan

Penulisan sama dengan penulisan Daftar Tabel, Grafik, Bagan,

atau Skema.

B. Bagian inti

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Bagian ini memuat alasan penulis mengambil judul itu dan

manfaat praktis yang dapat diambil dari karangan ilmiah tersebut.

Alasan-alasan ini dituangkan dalam paragraf-paragraf yang

dimulai dari hal yang bersifat umum sampai yang bersifat khu-

sus. Misalnya, karangan ilmiah bertema “Tingkat Pencemaran

Air di Wilayah Jakarta Barat”.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang timbul akan dibahas dalam bagian pem-

bahasan dan ini ada kaitannya dengan latar belakang masalah

yang sudah dibahas sebelumnya. Permasalahan ini dirumuskan

dalam kalimat-kalimat pertanyaan.

1.3 Tujuan Penulisan

Bagian ini mencantumkan garis besar tujuan pembahasan dengan

jelas dan tujuan ini ada kaitannya dengan rumusan masalah

dan relevansinya dengan judul. Tujuan boleh lebih dari satu.

1.4 Ruang Lingkup (Pembatasan Masalah)

Ruang lingkup ini menjelaskan pembatasan masalah yang

dibahas. Pembatasan masalah hendaknya terinci dan istilah-

istilah yang berhubungan dirumuskan secara tepat. Rumusan

ruang lingkup harus sesuai dengan tujuan pembahasan.

1.5 Landasan Teori/Kerangka Teori

Landasan teori berisi prinsip-prinsip teori yang mempengaruhi

dalam pembahasan. Teori ini juga berguna untuk membantu

gambaran langkah kerja sehingga membantu penulis dalam

membahas masalah yang sedang diteliti.

Setelah mencermati

penjelasan tentang

bagian PENDAHULUAN,

ikutilah alur berikut ini!

Latar belakang masalah

Air merupakan suatu

bahan yang sangat penting

dalam kehidupan. Dengan

tidak adanya air, maka tidak

akan terjadi proses kehi-

dupan, baik manusia, hewan,

maupun tumbuh-tumbuhan.

Dengan kata lain, air meru-

pakan sumber dasar untuk

kelangsungan hidup di atas

bumi.

Air di bumi pada dasarnya

merupakan proses peng-

ulangan yang terus-menerus

berupa proses sirkulasi dari

penguapan, peresapan, dan

pengaliran.

Buatlah rumusan masalah

untuk latar belakang masa-

lah di atas!

a. ...........................

b. ...........................

c . ...........................

Rumusan masalah

°

°

°

Bagian Penutup

1. Daftar Pustaka

2. Penulisan Lampiran

(jika diperlukan)

3. Penulisan Indeks

(jika diperlukan)

C

28

Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas XI SMA/MA

Landasan teori

°

1.6 Hipotesis

Hipotesis merupakan kesimpulan/perkiraan yang dirumuskan dan

untuk sementara diterima, serta masih harus dibuktikan kebe-

narannya dengan data-data otentik yang ada, pada bab-bab be-

rikutnya. Hipotesis harus dirumuskan secara jelas dan sederhana,

serta cukup mencakup masalah yang dibahas.

1.7 Sumber Data

Sumber data yang digunakan penulis karangan ilmiah biasanya

adalah kepustakaan, tempat kejadian peristiwa (hasil observasi),

interview, seminar, diskusi, dan sebagainya.

1.8 Metode dan Teknik

a. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara mencari data bagi

suatu penulisan, ada yang secara deduktif dan atau induktif.

Mencari data dapat dilakukan dengan cara studi pustaka,

penelitian lapangan, wawancara, seminar, diskusi, dan lain

sebagainya.

b. Teknik Penelitian

Teknik penelitian yang dapat digunakan ialah teknik wawan-

cara, angket, daftar kuesioner, dan observasi. Semua ini dise-

suaikan dengan masalah yang dibahas.

1.9 Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan adalah suatu tulisan mengenai isi pokok

secara garis besar dari bab I sampai bab terakhir atau kesimpulan

dari suatu karangan ilmiah.

2. Bab Analisis/Bab Pembahasan

Bab ini merupakan bagian pokok dari sebuah karangan ilmiah,

yaitu masalah-masalah akan dibahas secara terperinci dan sistematis.

Jika bab pembahasan cukup besar, penulisan dapat dijadikan dalam

beberapa anak bab.

3. Bab Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan yang telah diperoleh dari penelitian

yang telah dilakukan. Kesimpulan adalah gambaran umum seluruh

analisis dan relevansinya dengan hipotesis yang sudah dikemukakan.

Yang dimaksudkan dengan saran adalah saran penulis tentang

metode penelitian lanjutan, penerapan hasil penelitian, atau beberapa

saran yang ada relevansinya dengan hambatan yang dialami selama

penelitian.

C. Bagian Penutup

Daftar Pustaka

Tajuk daftar pustaka dituliskan dengan huruf kapital semua tanpa

diberi tanda baca dan dituliskan di tengah-tengah. Dalam daftar

pustaka dicantumkan semua kepustakaan, baik yang dijadikan acuan

penyusunan karangan maupun yang dijadikan bahan bacaan,

termasuk artikel, makalah, skripsi, disertasi, buku, dan lain-lain.

Penulis mengadakan pene-

litian tentang pencemaran

air dengan tujuan sebagai

berikut.

a. Ingin mengetahui se-

jauh mana tingkat pen-

cemaran air di wilayah

Jakarta Barat.

b . ............................

c . ............................

d . ............................

Tujuan penulisan

°

Tuliskan landasan teori yang

tepat untuk tema di atas!

Hipotesis

Berdasarkan landasan teori

yang sudah ada, buatlah

sebuah kalimat hipotesis!

29

Bab 3 Kegiatan

Semua acuan dalam daftar pustaka disusun menurut abjad nama

pengarang atau lembaga yang menerbitkan. Jadi, daftar pustaka tidak

diberi nomor urut. Jika tanpa nama pengarang atau lembaga, yang

menjadi dasar urutan adalah judul pustaka.

3.2.33.2.3

3.2.33.2.3

3.2.3

Kutipan, Daftar Pustaka, dan Catatan

Kutipan, Daftar Pustaka, dan Catatan

Kutipan, Daftar Pustaka, dan Catatan

Kutipan, Daftar Pustaka, dan Catatan

Kutipan, Daftar Pustaka, dan Catatan

KakiKaki

KakiKaki

Kaki

Penulisan kutipan, daftar pustaka, dan catatan kaki berkaitan

erat dengan proses pengambilan data untuk kepentingan penulisan

karya ilmiah.

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai kutipan, daftar

pustaka, dan catatan kaki, kita akan melihat beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam pengambilan data.

1. Harus mencantumkan sumber aslinya. Hal ini penting karena

pengambilan data tanpa mencantumkan sumber aslinya dapat

dikategorikan sebagai penjiplakan atau plagiat.

2. Data yang diambil harus sesuai dengan fakta, tidak boleh diubah

ataupun direkayasa.

3. Pengambilan data hendaknya diperoleh dari sumber yang dapat

dipercaya, baik dari objektivitas, metode pengumpulan, (jika

data diperoleh dari pengamatan, pengujian, atau angket)

maupun kewenangan pihak pemberi data.

A . Kutipan

Mengutip pendapat atau tulisan seseorang ada ketentuannya

dan hal ini sudah dibahas di kelas X. Hal yang perlu diingat adalah

sebagai berikut.

a. Kutipan harus sama persis dengan aslinya, baik ejaan, susunan

kalimat, dan tanda baca.

b. Kutipan yang panjangnya kurang dari 5 baris diintegrasikan

dengan teks, spasi dua, dan dibubuhi tanda kutip.

c. Kutipan yang panjangnya 5 baris atau lebih tidak harus diberi

tanda kutip, dipisahkan dari teks utama dengan jarak 2,5 spasi,

jarak antarbaris satu spasi, serta seluruh kutipan diketik ke dalam

5—7 ketikan.

d. Bila ada bagian yang dihapus, bagian ini diberi tanda titik-titik

tiga buah.

e. Tiap kutipan diberi nomor pada akhir kutipan dan penulisannya

setengah spasi ke atas.

B. Daftar Pustaka

Daftar pustaka atau bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi

judul buku-buku, artikel, dan bahan-bahan penerbitan lain yang mem-

punyai pertalian dengan karangan yang telah disusun. Daftar pustaka

berfungsi sebagai sumber informasi bagi seseorang peneliti/penulis

agar hasil tulisannya dapat dipertanggungjawabkan.

Bentuklah kelompok, tiap ke-

lompok beranggotakan 5-6

siswa!

1. Carilah sebuah sebuah ka-

rangan ilmiah di perpustakaan!

2. Analisislah sistematika karya

tersebut!

3. Presentasikan hasil analisis

kelompok Anda di depan kelas!

4. Tanggapi hasil analisis kelompok

lain!

30

Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas XI SMA/MA

Petunjuk umum penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut.

1. Daftar pustaka diletakkan pada bagian akhir tulisan.

2. Daftar pustaka tidak diberi nomor urut.

3. Nama penulis diurutkan menurut abjad setelah nama pengarang

dibalik.

4. Tiap sumber bacaan diketik dengan jarak satu spasi.

5. Jarak antarsumber bacaan yang satu dengan yang lainnya dua

spasi.

Hal-hal lain yang perlu kita perhatikan dalam penyusunan daftar

pustaka adalah sebagai berikut.

1. Nama Pengarang

a. Penulisan nama pengarang dari buku dengan seorang

pengarang.

1) Nama keluarga ditulis sebelum nama kecil atau inisial.

(Untuk memudahkan penyusunan secara alfabetis.)

2) Jika buku disusun oleh sebuah komisi/lembaga, nama

komisi/lembaga dipakai untuk menggantikan nama

pengarang.

3) Jika tidak ada nama pengarang, urutan dimulai dari judul

buku.

Contoh:

Keraf, Gorys. 1988.

Diksi dan Gaya Bahasa.

Jakarta: Gramedia.

b. Penulisan nama pengarang dari buku dengan dua atau tiga

pengarang.

1) Nama pengarang kedua dan ketiga tidak dibalik. Ketentuan

lain sama dengan bagian a.

2) Urutan nama pengarang harus sesuai dengan yang ter-

cantum dalam halaman judul buku dan tidak boleh ada

perubahan urutan.

Contoh:

Kridalaksana, Harimurti dan Djoko Kentjono,ed. 1991

.

Seminar Bahasa Indonesia 1968.

Ende-Flores: Nusa

Indah.

c. Penulisan nama pengarang dari buku dengan banyak

pengarang.

1) Hanya nama pertama yang dicantumkan dengan susunan

terbalik.

2) Nama-nama pengarang yang lainnya dituliskan dengan

singkatan dkk.

Contoh:

Karso, dkk. 1994.

Sejarah Nasional dan Sejarah Umum.

Bandung: Angkasa.

1. Buatlah sebuah daftar

pustaka berdasarkan sum-

ber-sumber berikut ini!

a. Gorys Keraf,

Komposisi,

Ende-Flores, Nusa Indah,

1980

b. B. Soelarto, Lima Drama,

Jakarta, Gunung Agung,

1985

c. Gorys Keraf, Tata Bahasa

Rujukan, Jakarta, Gramedia,

1990

d. Prof. Dr. Henry, Pengajaran

Sematik, Bandung, Angkasa,

1990

e. Gorys Keraf, Diksi dan Gaya

Bahasa, Jakarta, Gramedia,

1984

2. Terapkan penulisan catatan

kaki dalam karya tulis yang

Anda buat!

31

Bab 3 Kegiatan

2. Tahun Terbit

Tahun terbit ditulis sesudah nama pengarang dipisahkan dengan

tanda titik.

3. Judul Buku

Judul buku digarisbawahi atau dicetak miring. Setiap huruf awal

kata dalam judul diketik dengan huruf kapital, kecuali kata depan

dan konjungsi.

4. Tempat Terbit

Tempat terbit ditulis sesudah judul buku, dipisahkan dengan tanda

titik dua.

5. Penerbit

Nama penerbit ditulis sesudah tempat terbit dipisahkan dengan

tanda titik dua (:) dan diakhiri dengan titik.

6. Penulisan daftar pustaka dari buku yang terdiri atas dua jilid

atau lebih

a. Angka jilid ditempatkan sesudah judul dipisahkan dengan

sebuah tanda titik.

b. Tulisan jilid disingkat Jil. atau Jld..

Contoh:

Soekmono, R. 1973.

Pengantar Sejarah Kebudayaan Indo-

nesia

.

Jil. 2

. Yogyakarta: Kanisius.

7. Penulisan data pustaka dari sebuah buku terjemahan

a. Nama pengarang asli diurutkan dalam daftar urutan alfabetis.

b. Keterangan penerjemah ditempatkan sesudah judul buku

dipisahkan dengan tanda koma.

Contoh:

Multatuli. 1972.

Max Havelar, atau Lelang Kopi Persekutuan

Dagang Belanda,

terj. H.B. Jassin. Jakarta: Jambatan.

8. Data Pustaka dari artikel majalah

a. Judul artikel dan judul majalah diapit oleh tanda petik.

b. Tidak ada tempat publikasi dan penerbit, tapi dicantumkan

nomor, tanggal, dan halaman

Contoh:

Solihin, Burhan, dkk. “Selamat Datang di Surga Nirkabel”.

Tempo

. Edisi 4-10 April 2005, hal 90-91.

9. Artikel dari Harian

Tanda titik dipakai sesudah nama pengarang/penulis, selanjutnya

menggunakan tanda koma sebagai pemisah.

Contoh :

Pramudianto. ”Penderita dan Pemulihan Nias”. Dalam

Kompas

, 2 April 2005, hal 46.

Pernyataan berikut ini benar

atau salah?

1. Daftar pustaka tidak ditulis

secara alfabetis.

2. Judul artikel atau tulisan dalam

daftar pustaka ditulis miring.

3. Judul buku dalam daftar pustaka

ditulis memakai tanda petik.

4. Judul artikel atau tulisan dalam

daftar pustaka ditulis menggu-

nakan tanda petik.

5. Judul buku dalam daftar pustaka

ditulis miring.

6. Nama Agung Widodo dalam

daftar pustaka ditulis

Widodo, Agung. ...

7. Tahun tnerbit dalam daftar

pustaka ditulis sebelum nama

penerbit.

8. Tahun terbit ditulis sesudah na-

ma pengarang dipisahkan

dengan tanda titik.

9. Kota terbit buku, dalam daftar

pustaka ditulis sebelum nama

penerbit, dan dibatasi tanda titik

dua.

10. Jika tidak ada nama pengarang,

urutan dimulai dari judul buku.

32

Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas XI SMA/MA

Cara membuat catatan kaki

C. Catatan Kaki

Catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks karangan

yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan.

Semua kutipan, baik langsung maupun tidak langsung dapat dijelaskan

sumbernya dalam sebuah catatan kaki.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat catatan kaki.

1. Hubungan catatan kaki dan teks ditandai dengan nomor pe-

nunjukan yang ditempatkan agak ke atas setengah spasi dari

teks.

2. Pemberian nomor urut yang berlaku untuk tiap bab atau untuk

seluruh karangan.

3. Teknik pembuatan catatan kaki adalah sebagai berikut.

a. Sediakan tempat secukupnya pada kaki halaman tersebut.

b. Sesudah baris terakhir dari teks dalam jarak 3 spasi harus

dibuat sebuah garis, mulai dari kiri sepanjang 15 ketikan.

c. Dalam jarak 2 spasi dan garis dalam jarak 5-7 ketikan dari

margin kiri diketik nomor penunjukan.

d. Langsung sesudah nomor, setengah ke bawah mulai diketik

baris pertama dari catatan kaki.

e. Jarak antarbaris dalam catatan kaki adalah spasi rapat,

sedangkan jarak antarcatatan kaki pada halaman yang sama

adalah dua spasi.

Unsur-unsur yang ada dalam catatan kaki dan penulisannya

adalah sebagai berikut.

1. Pengarang

a. Nama pengarang dicantumkan sesuai urutan biasa, pada

penunjukan yang kedua dan selanjutnya cukup dipergunakan

nama singkat.

b. Bila terdiri dari dua atau tiga pengarang, semuanya dican-

tumkan, sedangkan lebih dari 3 orang cukup nama pertama

yang dicantumkan. Nama yang lain digantikan dengan sing-

katan dkk.

c. Penunjukan kepada sebuah kumpulan sama dengan no (a)

dan (b) ditambah singkatan ed. (editor) di belakang nama

penyunting dan dipisahkan dengan tanda koma.

d. Jika tidak ada pengarang/editor, langsung dimulai dengan

judul.

2. Judul

a. Semua judul mengikuti peraturan yang sama dengan daftar

pustaka.

b. Sesudah catatan kaki pertama, penyebutan sumber yang

sama digantikan dengan

Ibid., Op.cit., Loc.cit.

.

c. Sesudah penunjukan pertama sebuah artikel dalam majalah

atau harian, maka selanjutnya cukup dipergunakan judul

majalah atau harian tanpa judul artikel.

1. Nama pengarang ditulis leng-

kap, tidak dibalik.

2. Antara nama pengarang dan

judul buku dipergunakan tanda

koma.

3. Tempat dan tahun terbit ditem-

patkan dalam tanda kurung.

4. Keterangan tentang jilid di-

tempatkan dalam kurung se-

belum tempat terbit atau di luar

kurung sebelum nomor hala-

man, dan ditulis dengan angka

Romawi.

....................................

1)

..............................................

..............................................

............................................

..............................................

2)

..............................................

..............................................

..................................................

...........

3)

.................................

..................................................

.....................................................

................................................

......................................................

.........................................

1) Gorys Keraf,

Komposisi

(Ende-

Flores, 1980), hal. 203.

2) Pramudianto, “Penderitaan dan

Pemulihan Nias”,

Kompas

, 2 April,

2005, hal.46.

3) Burhan Solihin, dkk. “Selamat

Datang di Surga Nirkabel”.

Tempo

,

(April,2005), hal. 90-91.

Contoh catatan kaki

33

Bab 3 Kegiatan

3. Data Publikasi

a. Tempat dan tahun penerbitan dicantumkan pada referensi

pertama dan ditempatkan dalam tanda kurung dan dipisahkan

dengan tanda koma, misalnya (Jakarta, 2005).

b. Majalah harus dicantumkan nomor jilid dan nomor halaman,

tanggal, bulan dan tahun. Semua keterangan dapat ditem-

patkan dalam kurung.

c. Data publikasi sebuah harian terdiri dari hari, tanggal, bulan,

tahun, dan nomor halaman. Penanggalan tidak ditempatkan

dalam kurung.

3.33.3

3.33.3

3.3

Ringkasan W

Ringkasan W

Ringkasan W

Ringkasan W

Ringkasan W

awancaraawancara

awancaraawancara

awancara

Wawancara adalah suatu cara untuk mengumpulkan informasi

dengan menanyakan langsung kepada seorang narasumber. Biasanya

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan disiapkan terlebih dahulu dan

diarahkan kepada informasi-informasi untuk topik yang akan dibahas.

Berikut ini teks hasil wawancara seorang wartawan terhadap

seorang tokoh. Tokoh itu adalah Jennifer Hawkins,

Miss Universe

2004. Salah seorang teman Anda akan membacakan teks tersebut

dan teman yang lain menyimak dengan saksama!

Ingin Jadi Presenter TV

Ingin Jadi Presenter TV

Ingin Jadi Presenter TV

Ingin Jadi Presenter TV

Ingin Jadi Presenter TV

Jennifer Hawkins telah menggeluti dunia tari sejak umur lima

tahun. Tahun 2001, ia menang dalam lomba tari berskala nasional

di Australia. Sebelum menjadi

Miss Universe

, ia pernah bekerja

sebagai sekretaris di kantor pengacara dan model. Ia juga penggila

olahraga dan menyukai olahraga pria seperti

surfing

dan

wake-

boarding.

Berkaitan dengan tugasnya sebagai Miss Universe, Jennifer

menjelaskan kepada para wartawan. Demikian petikannya:

Apa saja tugas-tugas yang Anda emban sebagai

Miss

Universe

?

Sejak dinobatkan sebagai

Miss Universe

, saya bergabung

sebagai duta dalam organisasi

The Global Healt Council,

jadi, untuk

1. Siapkan daftar pertanyaan

sebelum wawancara.

2. Ajukan pertanyaan yang

umum baru ke hal yang

khusus.

3. Gunakan bahasa Indonesia

yang efektif dan komunikatif.

4. Hindari pertanyaan yang

menyinggung perasaan

narasumber.

5. Bersikaplah sopan dan wajar.

6. Bila terjadi penyimpangan,

arahkan pembicaraan ke

pokok persoalan semula.

Tips wawancara

www.google.com

Gbr. 3.1

Jennifer Hawkins,

Miss Universe 2004.

Dalam mempergunakan daftar

pertanyaan yang telah disiapkan,

penanya tidak semata-mata

tergantung pada pertanyaan

yang dipersiapkan itu. Bila ada

informasi yang menarik dan perlu

diketahui lebih lanjut, maka

penanya akan mengajukan

pertanyaan baru di luar daftar

tersebut.

34

Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas XI SMA/MA

saat ini tugas-tugas saya berkisar tentang bagaimana membantu

organisasi tersebut dalam rangka meningkatkan kewaspadaan

akan penyakit HIV/AIDS. Saya senang diberi kesempatan berbicara

dalam forum-forum internasional tentang masalah ini.

Pengalaman apa yang Anda dapatkan sebagai

Miss

Universe

?

Hal yang paling menyenangkan adalah acara jalan-jalan.

Apakah Anda merasa kehilangan waktu bersama te-

man dan keluarga setelah menjabat sebagai

Miss Universe

?

Menjadi

Miss Universe

membuka kesempatan bagi saya untuk

melakukan kegiatan di bidang modeling dan pertelevisian. Namun,

tentu saja saya sangat rindu keluarga dan teman-teman saya di

Australia. Setahun ini saya akan fokus pada tugas sebagai

Miss

Universe

. Menjadi

Miss Universe

itu menyenangkan,

lho

. Saya dapat

bertemu dengan banyak orang.

Bagaimana dengan hobi Anda,

surfing

?

Hobi saya seperti

surfing

dan

wakeboarding

, tentu harus

disesuaikan dengan jadwal

Miss Universe

. Kalau tidak bisa, ya,

saya berolahraga di pusat kebugaran. Saya sangat merindukan

Australia, karena di New York tempat saya berdomisili sebagai

Miss Universe

, tidak ada pantai.

Apa ambisi Anda selanjutnya?

Setelah

Miss Universe

, saya berniat terjun ke dunia perte-

levisian sebagai

presenter

dan meneruskan karier sebagai model.

Mumpung

masih muda dan modal bagus, mengapa tidak?

Apa pendapat Anda tentang Indonesia?

Ini negeri yang indah. Orang-orangnya sangat ramah. Saya

ingin berterima kasih kepada semua orang yang telah menyambut

saya. Kalau saya kembali ke Australia sekitar bulan September

nanti, saya akan katakan kepada semua orang, betapa indahnya

Indonesia. Nanti kalau saya berkunjung ke negara lain, saya akan

ceritakan kepada semua orang bahwa Indonesia indah dan aman.

Bagaimana kabar pacar Anda, Jake Wall?

Saya tidak ingin kehidupan pribadi membayang-bayangi

kegiatan saya sebagai

Miss Universe

. Jake Wall masih di Sydney

dan hubungan kami baik-baik saja

Ada pesan yang ingin Anda sampaikan kepada wanita

Indonesia?

Untuk semua wanita, Anda bisa melakukan apa yang Anda

impikan. Contohnya, saya yang dulu punya mimpi ingin jadi model

dan presenter TV, kini bisa menjadi

Miss Universe

. Anda dapat

melakukan itu. Tersenyum dan selalu bahagia. Dan yang terpenting,

jangan lupakan dukungan dari keluarga Anda.

Sumber:

Tabloid NOVA

, 15 Agustus 2004

1. Siapakah yang diwawancarai

dalam wacana? Jelaskan iden-

titasnya!

2. Apakah urutan wawancara itu

sudah dikemukakan dengan

benar, yaitu dari umum ke khu-

sus? Jelaskan jawaban Anda!

3. Apakah topik pembicaraan wa-

wancara tersebut?

4. Apa saja yang dibicarakan dalam

wawancara tersbut?

4. Rangkumlah wawancara terse-

but dalam 10 kalimat!

1. Amatilah acara

talk show

di

televisi!

2. Di mana

talk show

itu dilakukan?

3. Siapa yang berbicara dalam

talk

show

itu dan apa isi pembica-

raannya!

4. Rangkumlah isi

talk show

itu

dalam beberapa paragraf!

5. Sampaikan secara lisan rang-

kuman yang telah kelompok

Anda buat!

Gbr. 3.2

Reporter sedang menjalankan tugas,

mencari berita dari narasumber.

Tempo, 6 Mei 01

35

Bab 3 Kegiatan

3.43.4

3.43.4

3.4

Menjelaskan Hasil W

Menjelaskan Hasil W

Menjelaskan Hasil W

Menjelaskan Hasil W

Menjelaskan Hasil W

awancaraawancara

awancaraawancara

awancara

Wawancara pada dasarnya suatu dialog yang memungkinkan

suatu pihak (pewawancara) membimbing arah percakapan melalui

serangkaian pertanyaan. Dengan demikian, percakapan itu lebih

terstruktur dan mungkin melibatkan lebih dari dua orang.

Wawancara umumnya bertujuan memberi fakta, alasan, opini

untuk sebuah topik tertentu dengan menggunakan kata-kata

narasumber sehingga pembaca/pendengar dapat membuat ke-

simpulan dari apa yang dikatakan narasumber.

Sebelum melakukan wawancara, ada hal yang harus diperha-

tikan, antara lain:

1. menetapkan tujuan wawancara,

2. menentukan narasumber yang tepat untuk diwawancarai,

3. merumuskan pertanyaan-pertanyaan sesuai etika wawancara,

yakni dengan tidak bertanya hal-hal yang bersifat pribadi dan

jangan menggunakan kalimat introgatif, dan

4. membuat kesepakatan jadwal melakukan wawancara dengan

narasumber.

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada narasumber

sebaiknya dimulai dari pertanyaan umum dan terbuka, kemudian

masuk ke detail, dan selanjutnya ke fakta khusus. Ragam pertanyaan

yang diajukan sangat erat hubungannya dengan tujuan wawancara.

Pertanyaan dapat bertujuan untuk mencari dan menemukan pendapat

narasumber, meminta informasi, mengklarifikasi, atau bahkan kon-

frontasi. Pertanyaan sebaiknya pendek, sederhana, dan mudah

dimengerti serta mengundang jawaban.

Selanjutnya, pewawancara membuat laporan hasil wawancara.

Dalam hal ini, penulis sebaiknya menuliskan hasil wawancara dalam

kalimat yang efektif dan tidak menambahkan opini pribadi.

1. Bentuklah kelompok berang-

gotakan 3-4 siswa, kemudian

berdiskusilah untuk menen-

tukan:

a. tujuan melakukan wawan-

cara.

b. narasumber yang tepat dan

beri alasan memilih narasum-

ber tersebut.

c. jadwal wawancara.

2. Rumuskan pertanyaan-perta-

nyaan sesuai dengan tuuan

wawancara!

4. Lakukanlah wawancara dengan

narasumber!

3. Setelah kelompok melakukan

wawancara, buatlah laporan

laporan hasil wawancara! Guna-

kan bahasa Indonesia yang baik

dan benar.

Unsur-unsur yang harus ada dalam proposal

kegiatan adalah (1) nama kegiatan/judul yang akan

dilaksanakan tercermin dalam judul proposal; (2) latar

belakang yang berisi pokok-pokok pikiran dan alasan

perlunya diadakan kegiatan dimaksud; (3) tujuan kegi-

atan harus menjabarkan manfaat dari kegiatan terse-

but, sehingga target yang akan dicapai dan nilai tam-

bah yang diperoleh dapat dirasakan oleh pembaca

proposal; (4) tema, yaitu yang mendasari kegiatan

tersebut; (5) sasaran/peserta yang akan diikutserta-

kan dalam kegiatan tersebut; (6) tempat dan waktu

pelaksanaan kegiatannya; (7) kepanitiaan yang ditulis

secara rinci; (8) rencana anggaran kegiatan yang logis

dan realistis, serta mempertimbangkan keseimbangan

antara pemasukan dan pengeluaran; (9) penutup.

Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengeta-

huan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut meto-

dologi penulisan yang baik dan benar. Contoh karang-

an ilmiah adah makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan

laporan penelitian.

Ketentuan umum dalam pembuatan karangan

ilmiah adalah (1) kertas yang digunakan adalah HVS

ukuran kuarto (21,5 x 28), sedangkan

cover

-nya ada-

lah kertas yang lebih tebal; (2) digunakan huruf tegak

dan jelas, misalnya

times new roman

ukuran 12; (3)

tinta warna hitam; (4) dengan batas-batas pengetikan

pias atas 4 cm, pias bawah 3 cm, pias kiri 4 cm, pias

kanan 3 cm; (5) menggunakan sistematika yang ber-

laku umum.

Sistematika karya ilmiah adalah (1)

Bagian

Pembukaan,

yang meliputi kulit luar/

cover

dan ha-

laman judul (yang memuat judul karangan lengkap

dengan anak judulnya, keperluan penyusunan, nama

penyusun, nama lembaga pendidikan, nama kota, dan

36

Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas XI SMA/MA

tahun penyusunan), halaman pengesahan (yang men-

cantumkan nama pembimbing, kepala sekolah, dan

tanggal, bulan, tahun persetujuan), kata pengantar

(yang memberi gambaran umum kepada pembaca

tentang penulisan karangan ilmiah, secara singkat tapi

jelas, dan meliputi (a) puji syukur kepada Tuhan, (b)

keterangan dalam rangka apa karya ilmiah dibuat,

(c) kesulitan/hambatan yang ditemui, (d) ucapan

terima kasih kepada pihak yang membantu tersusun-

nya karangan ilmiah, (e) harapan penulis, (6) tempat,

tanggal, tahun, dan nama penyusun karangan ilmiah),

daftar tabel; daftar grafik, bagan, atau skema; daftar

singkatan.

(2)

Bagian Inti

yang meliputi pendahuluan yang

memaparkan latar belakang masalah, rumusan masa-

lah, tujuan penulisan, ruang lingkup atau pembatasan

masalah, landasan teori/kerangka teori, hipotesis,

sumber data, metode dan teknik berkaitan dengan

pengumpulan dta, teknikpenelitian; sistematika

penulisan; Bab analisis/pembahasan; dan bab kesim-

pulan dan saran.

(3)

Bagian Penutup

yang menyertakan daftar

pustaka.

Dalam pengambilan data harus mencantumkan

sumber aslinya agar tidak dinilai sebagai plagiat atau

menjiplak, harus sesuai dengan fakta dan tidak boleh

diubah ataupun direkayasa, dan diperoleh dari sumber

yang dapat dipercaya dari segi objektivitas, metode

pengumpulan maupun kewenangan pihak pemberi

datanya.

Dalam mengutip pendapat atau tulisan orang,

kutipan harus sama persis dengan aslinya, baik ejaan,

susunan kalimat, dan tanda bacanya. Kutipan yang

panjangnya kurang dari 5 baris diintegrasikan dengan

teks, spasi dua, dan dibubuhi tanda kutip. Kutipan

yang panjangnya 5 baris atau lebih tidak harus diberi

tanda kutip, dipisahkan dari teks utama dengan jarak

2,5 spasi, jarak antarbaris satu spasi, serta seluruh

kutipan diketik ke dalam 5-7 ketikan. Bila ada bagian

yang dihapus, bagian ini diberi tanda titik-titik tiga

buah. Tiap kutipan diberi nomor pada akhir kutipan

dan penulisannya setengah spasi ke atas.

Daftar pustaka atau bibliografi adalah daftar yang

berisi judul buku, artikel, dan bahan-bahan penerbitan

lain yang mempunyai pertalian dengan karangan yang

telah disusun. Daftar pustaka berfungsi sebagai

sumber informasi bagi seseorang peneliti agar hasil

tulisannya dapat dipertanggungjawabkan.

Catatan kaki adalah keterangan atas teks karang-

an yang ditempatkan pada kaki halaman karangan

yang bersangkutan. Semua kutipan baik langsung

maupun tidak langsung dapat dijelaskan sumbernya

dalam catatan kaki. Unsur-unsur yang harus ada

dalam penulisan catatan kaki adalah pengarang, judul,

dan data publikasi.

Wawancara adalah suatu cara untuk mengum-

pulkan informasi dengan menanyakan langsung kepa-

da seorang narasumber. Pertanyaan-pertanyaan yang

akan diajukan disiapkan terlebih dahulu dan diarahkan

kepada informasi yang menyangkut topik yang akan

dibahas.

Tujuan wawancara adalah memberi fakta, alas-

an, opini atas sebuah topik tertentu dengan menggu-

nakan kata-kata narasumber sehingga pembaca dapat

membuat kesimpulan dari ungkapan narasumber.

Yang harus diperhatikan sebelum wawancara

adalah menetapkan tujuannya, menentukan narasum-

ber yang tepat, merumuskan pertanyaan-pertanyaan-

nya, dan membuat kesepakatan waktu dan tempat

wawancara dengan narasumber.

Tips wawancara: siapkan daftar pertanyaan se-

belum melakukan wawancara, ajukan pertanyaan

yang umum dulu baru ke yang khusus, gunakan baha-

sa Indonesia yang efektif dan komunikatif, hindari per-

tanyaan yang menyinggung perasaan narasumber,

bersikaplah sopan dan wajar, bila terjadi penyimpang-

an arahkan pembicaraan ke pokok persoalan semula.

Setelah melakukan wawancara, laporan hasil

wawancara segera dibuat dalam kalimat yang efektif

dan tidak ditambahi opini pribadi pewawancara.

I.

Pilihlah salah satu jawaban yang paling

tepat!

1.

Kutipan isi proposal:

“Agar siswa mampu mengembangkan ke-

mampuan menulis, khususnya dalam bidang

jurnalistik.”

Kutipan tersebut berasal dari bagian ... .

a. latar belakang

d. peserta

b. tujuan

e. anggaran

c. tema

2.

Bagian-bagian proposal kegiatan

i Nama Kegiatan

iii Tujuan

ii Latar Belakang

iv Tema

37

Bab 3 Kegiatan

Bagian-bagian proposal di atas dapat ditambah

dengan ... .

a. dewan juri

b. peserta, waktu dan tempat, panitia, dan

anggaran

c. pemenang, peserta, dasar pemikiran

d. pemasukan, peserta, penutup

e. sambutan, panitia, dana

3. Berikut ini yang bukan merupakan unsur-unsur

pendahuluan karya ilmiah adalah ... .

a. Rumusan Masalah

d. Kata Pengantar

b. Landasan Teori

e. Hipotesis

c. Tujuan

4. Bab terakhir/penutup karya ilmiah biasanya berisi

... .

a. latar belakang masalah

b. pembahasan masalah

c. rumusan masalah

d. kesimpulan dan saran

e. daftar pustaka

5. Pengumpulan bahan dalam penyusunan karya

ilmiah diperoleh dengan cara ... .

a. berkirim surat

d. rapat

b. wawancara

e. imajinasi

c. belajar

6.

(1) Judul: Kamus Linguistik

(2) Pengarang: Harimurti Kridalaksana

(3) Tempat terbit: Jakarta

(4) Penerbit: Gramedia

(5) Tahun terbit: 1982

Penulisan daftar pustaka yang benar untuk data

buku di atas adalah ...

a.

Kamus Linguistik

. Harimurti Kridalaksana.

Jakarta: Gramedia. 1982.

b. Kridalaksana, Harmurti. Gramedia. 1982.

Jakarta.

Kamus Linguisitik

.

c. Kridalaksana, Harimurti. 1982.

Kamus

Linguistik.

Jakarta: Gramedia.

d. Harimurti Kridalaksana.

Kamus Linguistik

.

1982. Jakarta: Gramedia.

e. Jakarta.

Kamus Linguistik

. 1982. Gramedia.

Harimurti Kridalaksana.

7. Berikut ini yang bukan merupakan syarat pe-

nulisan kutipan adalah ...

a. Bila kutipan lebih dari empat baris, kutipan

itu langsung diintegrasikan dalam teks.

b. Sebuah pernyataan yang berasal dari sumber

lain harus disebutkan dengan jelas dari mana

sumbernya.

c. Bila kutipan tidak lebih dari empat baris, ku-

tipan itu langsung dimasukkan ke dalam teks.

d. Bagian yang merupakan kutipan tidak lebih

dari empat baris diketik diapit dengan tanda

petik.

e. Bila kutipan lebih dari empat baris, kutipan

itu diketik sebagai bagian tersendiri.

(soal 8 dan 9 dari Ebtanas 1998)

8. Pewa- : Pak Ali, Bagaimana pendapat Bapak ten-

tang pengangguran yang banyak terjadi

sekarang ini?

Pak Ali : Mereka yang menganggur berarti mere-

ka tidak mempunyai pekerjaan apa-apa.

Sebenarnya pengangguran menambah

berat badan pembangunan dan kadang-

kadang dapat menimbulkan kriminalitas

dan kerawanan politik serta kemiskinan.

Pewa- : Mengapa mereka menganggur?

Pak Ali : Mereka yang menganggur adalah orang-

orang yang malas, orang-orang yang ti-

dak mempunyai pendidikan yang cukup

(putus sekolah) dan tidak memiliki kete-

rampilan apa-apa.

Pewa- : Untuk mengatasi hal itu apa saran Bapak?

Pak Ali : Memperluas lapangan kerja dan yang

terpenting adalah membangun sumber

daya manusianya melalui wajib belajar

9 tahun, latihan-latihan keterampilan ter-

hadap generasi muda.

Ide pokok penggalan wawancara di atas adalah

...

a. Pengangguran itu pekerjaan orang malas.

b. Usaha pembangunan dengan meningkatkan

sumber daya manusia.

c. Memperluas lapangan kerja dan mening-

katkan keterampilan.

d. Kenakalan remaja disebabkan oleh pengang-

guran.

e. Pengangguran menjadi beban pem-

bangunan.

9.

Sampai sekarang minyak bumi masih me-

rupakan sumber energi utama untuk berbagai

keperluan manusia, terutama untuk berbagai

macam industri dan transportasi. Pemakaian

sumber minyak bumi yang sangat besar untuk

berbagai keperluan itu telah menguras sumber-

sumber minyak bumi dunia sehingga persediaan

minyak bumi dunia makin lama makin berkurang.

Sumber daya manusia perlu ditingkatkan untuk

usaha pengeboran minyak bumi.

Kalimat terakhir penggalan latar belakang ma-

salah tersebut tidak sesuai dengan tema “Hemat

wancara

wancara

wancara

38

Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas XI SMA/MA

energi”. Kalimat yang tepat adalah ...

a. Dengan hemat energi berarti kita hemat biaya

hidup.

b. Bumi semakin panas karena tidak ada lagi

penghematan energi.

c. Banyak pengolahan sumber energi bumi di

negera berkembang.

d. Manusia perlu menemukan sumber energi

lain sebagai sumber energi alternatif untuk

mengurangi krisis energi.

e. Banyak sumber energi yang perlu kita kelola

sesuai dengan lajunya ilmu pengetahuan dan

teknologi.

10. Hal-hal yang perlu kita siapkan sebelum mela-

kukan wawancara adalah ... .

a. menentukan narasumber yang akan diwa-

wancarai

b. menyusun pertanyaan-pertanyaan untuk

wawancara

c. membicarakan jadwal wawancara

d. menyiapkan laporan hasil wawancara

e. menentukan tujuan wawancara

II. Kerjakan soal-soal berikut dengan tepat!

1. Sebutkan secara urut unsur-unsur yang harus

ada dalam penulisan proposal kegiatan!

2. Tuliskan sistematika bagian inti karya ilmiah!

3. Jelaskan yang dimaksud dengan latar belakang

masalah dalam pembuatan karya ilmiah!

4. Jelaskan syarat-syarat dalam membuat catatan

kaki!

5. Dari manakah data untuk karya ilmiah dapat

diperoleh?

6. Tulislah sebuah kata pengantar untuk karya

ilmiah yang bertema “Pencemaran udara di

wilayah DKI Jakarta” kurang lebih 5 paragraf!

7. Apa yang harus dipersiapkan jika kita akan

melakukan wawancara?

8. Bacalah teks hasil wawancara berikut ini!

Ini cerita tentang duyung-duyung cantik putri

Radja M. Nasution, pelatih renang yang menelurkan

banyak perenang andal. Sebagai perenang

terkenal, Elfira Rosa, Maya Masita, Elsa Manora,

dan Kevin Rose punya banyak penggemar, ke-

banyakan kaum pria yang terkadang bertingkah

aneh.

Tak aneh bila Radja menjaga dan melatih

putri-putrinya secara ketat. Namun Kevin, 19 tahun,

tak suka dikekang. Dua tahun lalu, ia memberontak

dengan keluar dari Pemusatan Latihan Nasional

(Pelatnas) SEA Games dan memilih berkarir

sebagai model. Pada 12 April lalu, Kevin memu-

tuskan menikah dengan Adam Glenn Dolly Yayang,

penabuh drum kelompok DOT. Apa kata kakak-

kakaknya, minus Maya, yang sedang kuliah S-2 di

Amerika Serikat, mengenai pilihan dia, juga tentang

kehidupan rutin mereka, inilah wawancara mereka

dengan Ali Nur Yasin dari

TEMPO

.

Apa komentar tentang pernikahan Kevin

di usia muda?

Elfira

: Di keluarga, kami punya keyakinan

masing-masing. Kevin sendiri yang memutuskan.

Elsa

: Ini menunjukkan Kevin lebih siap dan

dewasa ketimbang saya.

Kevin

: Kevin sudah siap dan dewasa.

Apa kakak-kakak Kevin tidak marah ka-

rena dilangkahi?

Elsa

: Enggak apa-apa. Kalau memang reze-

kinya harus duluan, silakan saja.

Kevin

: Yang penting kan ada penanjamnya,

sebuah gunting kuku, biar mereka cepat menyusul.

Apa reaksi keluarga ketika Kevin meng-

undurkan diri dari renang?

Elfira

: Saya sendiri menyayangkannya. Dia

mengundurkan diri saat Pelatnas SEA Games 1997.

Ayah kecewa berat. Untuk masuk Pelatnas kan

harus mengikuti seleksi ribuan orang.

Kevin

: Awalnya Papa kecew

,

a, juga kakak-

kakak. Tapi Kevin merasa apa yang Kevin jalani di

renang sudah tidak sepenuh hati. Selain itu, ketika

masih kecil, Kevin senang balet, mengenakan pa-

kaian feminin, dan bergaya seperti model.

Apa ada larangan Ayah untuk tidak ber-

pacaran dulu dan lebih mengutamakan pres-

tasi?

Elfira

: Tidak. Saya sendiri pernah mengatakan

kepada Ayah akan mengundurkan diri pada PON

1991 dan Ayah oke saja.

Elsa

: Ayah memang galak. Tapi enggak ada

larangan berpacaran. Yang terpenting kami bisa

menjaga diri.

Kevin

: Kevin enggak merasa ditekan oleh

Papa. Kevin sudah merasa bosan di dunia renang.

Kalau sudah begitu, untuk apa diteruskan?

Suami Anda sekarang ini pacar ke bera-

pa?

Elfira

: Ketiga. Karena tuntutan renang berat

sekali. Saya hampir tidak punya waktu untuk

pacaran. Saya menikah dengan Gerald H.P Item

pada 1994 setelah pacaran 6 tahun.

Elsa

: Rahasia, dong. Hubungan saya dengan

Ricky Subagja (pemain nasional bulu tangkis)

serius. Tapi kami masih punya target di olahraga.

Mungkin setelah Olimpiade 2000, baru kami

pikirkan untuk menikah.

Kevin

: Pacar Kevin banyak.

Sumber:

Tempo

, 20 -26 April 1999

a. Siapakah yang mewawancarai Elfira, Elsa, dan

Kevin?

b. Tulislah pokok hasil wawancara di atas!

c. Tulislah ringkasan hasil wawancara di atas!